Haji Kamani, Tokoh Nelayan Yang di Kenal Dermawan dan Anti Korupsi Itu Telah Berpulang Ke Pangkuan Ilahi

Almarhum Haji Usman Ali

BK | Duka tentu saja akan menyelimuti setiap orang yang mengenalnya, tidak hanya mereka yang punya hubungan keluarga namun juga sebagian besar kalangan, baik masyarakat di pesisir, pedagang pasar, para politisi bahkan pimpinan daerah ditingkat kabupaten hingga provinsi yang pernah berinteraksi dengannya akan larut mengenang kebersamaan dengan sosok yang selalu menebar senyum itu.

Tokoh ini banyak berjasa dalam menciptakan lapangan kerja, dari tangannya banyak melahirkan enterpreneur sukses dalam bidang yang sama di gelutinya, ia juga ikut mendukung kemajuan daerah dengan berbagai kontribusi usaha yang dirintisnya selama ini.

Ya, Haji Usman Ali yang sangat familiar dengan Haji Kamani itu telah berpulang ke pangkuan Ilahi Robbi. Almarhum meninggal pada hari kamis, 10/02/2022 sekira pukul 09.00 di RS. Siloam setelah beberapa pekan di rawat intensif di RS. Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Sosok yang Anti Korupsi

Perkenalan saya dengan Almarhum Haji Kamani dimulai sekira bulan Mei tahun 2020, ketika kami bersama Tokoh Aliansi Masyarakat Peduli yang saat itu di pimpin oleh H. Sukri Tjakunu dan beberapa tokoh diantaranya ; H. Rahman P. Ondo, Amran Soda, Muzakkir Raginda, Abdul Rahman, Achlan Latandu, Ahmad Latjindung, Zulfikar Zamardi dan Fadli Epong, bertandang ke rumah beliau dalam rangka silaturahmi dan membahas issu-issu penting kedaerahan.

Saat itu hampir tidak ada silang pendapat dalam diskusi kami. Ternyata, beliau sudah lama menantikan hadirnya wadah seperti Ampibi ini untuk mendobrak, mengawasi kerja pemerintahan dan melawan berbagai praktek kejahatan korupsi yang terjadi di daerah ini yang baginya amat parah.

Di tengah hening, beliau mempersilahkan kami untuk makan siang. Ternyata, kabar akan kunjungan kami yang disampaikan oleh Zulfikar Zamardi kepadanya pagi itu, membuat beliau bersama istri bergegas untuk mempersiapkan berbagai menu makanan untuk menjamu kami.

Instensitas pertemuan dengan beliau meningkat seiring agenda perjuangan kala itu semakin dekat. Tak jarang beliau gelisah dan menelepon Zulfikar Zamardi untuk menanyakan persiapan dan kendala dihadapi. Tidak sedikit duit beliau keluarkan untuk sukseskan perjuangan Aliansi kami ketika itu.

Saat itu saya belum terlalu akrab dengan beliau, saya sedikit menaruh curiga, koq ada orang yang loyal sekali seperti ini dan mau membantu kami. Namun lambat laun dari pertemuan dan seringnya kami berdiskusi, saya akhirnya tahu bahwa pak Haji terdorong untuk ikut bergabung dalam arus pergerakan rakyat, bukan karena ada kepentingan, bukan pula karena dendam atau kecewa, namun ia merasa terpanggil melihat kondisi daerah yang tidak terurus dan tumbuh suburnya praktek KKN.

Sosok Orang Tua yang Dermawan

Saya pernah membersamai beliau di pangkalan bersama dua rekan lainnya, setiap akan masuk kapal atau saat pembongkaran ikan berlangsung, beliau sudah menyiapkan kantongan plastik disaku celananya dan menelpon orang-orang untuk berbagi ikan hasil tangkapan. Beberapa kali saya melihat hasil tangkapan itu dibagikan untuk pondok pesantren.

Saya pernah mendengar cerita seorang kawan bahwa pak haji selalu mengantongi uang di sakunya setiap hari, uang itu untuk disedekahkan kepada orang-orang yang ia temui. Tak jarang ia sengaja mengunjungi pasar bukan untuk berbelanja, tapi datang untuk berbagi kepada siapa saja yang di jumpai.

Saya melihat kebaikan-kebaikan itu tidak hanya dari cerita orang-orang, cerita kawan itu kemudian saya buktikan secara langsung.

Pernah suatu ketika saya bersama rekan datang kerumah beliau di BTN Kamani desa Baliara, saat itu beliau sedang sakit. Setelah kami bercerita tak lama kami lantas menuju keteras rumah untuk bergantian dengan yang lain untuk melihat Pak Haji. Pada waktu itu banyak tamu yang hadir, mendengar dialek mereka saya bergumam, ini pasti anak-anak buahnya Haji. Dan benar, saat itu yang mereka bicarakan adalah tentang kebaikan-kebaikan beliau kepada mereka. Di biayai menikah sampai urusan merukunkan kembali rumah tangga anak buah, itu beliau lakukan.

Saya teringat satu permintaan beliau kepada saya untuk dapat dikomunikasikan dengan Kapolres agar pangkalan miliknya itu bisa di jaga oleh pihak aparat keamanan, beliau akan siapkan tempat untuk mengontrol anggotanya dalam bekerja. Permintaan ini beralasan, agar di tempat itu tidak terjadi maksiat, judi, mabuk mabukan bahkan narkoba.

Beliau begitu menjaga dan menjauhkan anak-anak buahnya dari berbagai pengaruh buruk dan tidak bermanfaat. Namun sayangnya hingga beliau wafat hal tersebut tidak sempat kami kerjakan, berhubung kondisi fisik beliau saat itu sudah mulai menurun.

Almarhum Haji Kamani, meninggalkan seorang Istri bernama Vivi Monoarfa dan 16 orang anak dari beberapa pernikahan sebelumnya. Almarhum akan di kebumikan pada hari Kamis, 10/02/2022 pukul 20.00 Wita di pekuburan keluarga Kelurahan Kampal Kec. Parigi.

Semoga Allah SWT, mengampuni segala khilaf dan dosa Almarhum, ditempatkan pada sebaik-baik tempat disisi Allah SWT. Aamiin Ya Robbal Alamiinn.

Penulis : Fadli Arifin Azis

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *