Sulteng Masuk Musim Pancaroba, BMKG : Masyarakat Perlu Waspada!

Ilustrasi

Berita Keren | Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) saat ini telah memasuki musim pancaroba kemarau.

Menurut BMKG, bahwa musim pancaroba kemarau di Sulteng ini dapat menimbulkan potensi hujan lebih lebat.

kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Mutiara Sis Al-Jufri Palu Nur Alim mengatakan dampak peralihan musim dapat berpotensi hujan lebat dan angin kencang.

“Dampak peralihan musim, tentu berpotensi hujan lebat disertai angin kencang. Biasanya angin kencang terjadi pada wilayah-wilayah pesisir pantai,” katanya, Senin 4 Juli 2022, dikutip dari ANTARA

Ia menjelaskan, musim pancaroba di masing-masing daerah di provinsi itu berbeda-beda.

Kota Palu misalnya, peralihan musim baru berlangsung pada pekan kedua bulan Juli.

Sedangkan pancaroba datang lebih awal pekan pertama bulan ini terjadi di Kabupaten Morowali Utara, Banggai, Buol, Tolitoli, dan Sigi.

Oleh karena itu, lima daerah tersebut perlu mewaspadai potensi hujan lebat tiga hari ke depan beserta dampak ditimbulkan.

Sehingga masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah memiliki riwayat banjir perlu melakukan langkah antisipasi dampak yang timbul dapat terminimalisir.

“Pancaroba terjadi sesuatu perbedaan signifikan antara musim penghujan dan kemarau basah. Peralihan musim tidak semua berlaku di Sulteng, karena kondisi cuaca daerah ini muda berubah-ubah sehingga masuk kategori non zon,” tutur Alim.

Menurutnya, Sulteng dari tahun ke tahun pergeseran musim tidak tepat, berbeda dengan prediksi musim di Pulau Jawa dan sekitarnya selalu tepat.

Ia menambahkan, peralihan musim juga meningkatkan intensitas hembusan angin, di perkirakan angin kencang terjadi di pesisir Kabupaten Donggala, Poso dan Kota Palu sehingga masyarakat nelayan di tiga daerah tersebut tetap waspada serta senantiasa memperhatikan kondisi cuaca setempat.

Meski nanti Sulteng masuk musim kemarau, namun kondisi itu masih tetap turun hujan dengan intensitas ringan, sedang hingga lebat dipengaruhi fenomena alam sering berubah-ubah.

“Hujan yang masih sering mengguyur dipicu daerah tekanan rendah membuat Sulteng memiliki pertumbuhan awan konvektif cukup panjang dari arah laut Banda hingga perairan Banggai, termasuk dari perairan Maluku bagian Selatan hingga perairan Sangihe,” papar Alim.

Prediksi BMKG, situasi pancaroba berlangsung sejak awal Juli hingga awal Agustus mendatang untuk wilayah Kota Palu, Kabupaten Donggala, Tolitoli dan Buol.

Lalu, pertengahan Juli Kabupaten Sigi, dan akhir bulan ini Kabupaten Poso serta Tojo Una-una lebih cepat masuk musim kemarau. **

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *