Empat Musim Gagal Panen, Ratusan Hektare Persawahan di Desa Siuna Diduga Dampak Aktifitas Tambang Nikel

Kondisi Persawahan Desa Siuna Kecamatan Pagimana Kab. Banggai (Foto : Media Banggai)

Berita Keren | Ratusan hektare lahan persawahan di Desa Siuna, Kecamatan Pagimana, Kabupaten Banggai, menjadi lahan yang tak layak lagi digunakan untuk bercocok tanam.

Pasalnya, sudah empat musim terakhir, petani Desa Siuna terus mengalami gagal panen atas cocok tanam yang dilakukan di lahan persawahan mereka.

Gagal panen ini diduga karena ratusan hektar sawah di Desa Siuna tak lagi produktif pasca beroperasinya sejumlah perusahaan tambang nikel.

Kepada awak media, Masangka Uto Dg Sarabang, seorang petani di Desa Siuna mengatakan gagal panen yang dialami diduga karena dampak aktifitas tambang di wilayah tersebut.

Ia mensinyalir, sejak perusahaan tambang nikel beroperasi di Desa Siuna, setiap hujan turun persawahan terendam air yang bercampur dengan lumpur berwarna merah.

“Bagaimana mau subur tanaman kalau sawah terendam air berwarna merah dan bercampur lumpur,” ucap Aco, sapaan akrabnya, Minggu (28/08/22).

Atas kondisi itu, Aco mengatakan petani Desa Siuna berharap agar dinas terkait bisa turun langsung untuk melihat kondisi persawahan yang ada didesa Siuna.

“Kami berharap dinas terkait bisa meninjau langsung kondisi persawahan yang kami kelola, apalagi sekarang sudah empat musim petani mengalami kerugian akibat gagal panen,” tandasnya.

Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Banggai Sudarso Abusama belum bisa memberikan keterangan terkait dugaan pencemaran lingkungan di Desa Siuna.

“Maaf, saya belum bisa memberikan keterangan terkait dugaan pencemaran lingkungan yang dilakukan oleh sejumlah perusahaan tambang nikel di Desa Siuna,” jawabnya mengutip mediabanggai.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *