Berita Keren | Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini melakukan kunjungan di lokasi banjir hingga menyalurkan bantuan logistik di Desa Pakuli Utara, Kecamatan Gumbasa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, Rabu, 7 September 2022.
“Kementerian Sosial (Kemensos) memberikan dukungan logistik selama warga berada di lokasi pengungsian. Tenda dan dukungan logistik disiapkan untuk warga, jadi kalau hujan warga langsung ke sini (pengungsian),” kata Mensos, saat meninjau lokasi pengungsian.
Risma meminta, lokasi pengungsian bagi korban banjir tetap ada hingga akhir Desember 2022, seiring adanya potensi hujan lebat untuk wilayah Indonesia termasuk di Sulawesi Tengah.
Mantan Walikota Surabaya itupun mengintruksikan Pemerintah Daerah (Pemda) Sigi untuk menetapkan sementara lokasi tersebut sebagai titik kumpul. Sebab, hujan dengan intensitas lebat masih akan terjadi, bahkan puncak hujan terjadi pada November-Desember 2022, berdasarkan keterangan BMKG.
“Maka dari itu, warga ketika hujan harus tetap berada di lokasi ini hingga Februari 2023, untuk benar-benar aman dari ancaman bencana banjir,” ujarnya.
Ia menilai, Sungai Gumbasa sudah seharusnya dinormalisasi, karena sudah tidak mampu menampung debit air kala hujan lebat mengguyur kawasan tersebut.
Hal itu menyebabkan air sungai meluap, dan mengakibatkan terjadinya banjir. Sehingga, harus dilakukan maintenance, dengan membangun tanggul sebagai penanganan sementara, pembersihan di sungai.
“Kepada Kepala Balai dan Kementerian PUPR segera melakukan pembersihan dan normalisasi Sungai Gumbasa,” tukasnya.
Kementerian Sosial menyerahkan secara simbolis bantuan logistik untuk penanganan korban bencana banjir, senilai Rp. 270.143.600 dan Lumbung sosial senilai Rp. 608.150.600.
Usai melakukan kunjungan di lokasi banjir, Mensos didampingi Wakil Bupati Sigi Samuel Yansen Pongi, melakukan kunjungan ke Panti Sosial Nipotowe di Desa Kalukubuka Kecamatan Sigi Biromaru.
Dalam kunjungan itu, Mensos melakukan komunikasi dan interaksi dengan penghuni panti, sekaligus melihat karya-karya mendaur ulang kertas menjadi bahan berguna, dan mendengarkan aspirasi dari para penghuni panti.