Hadiri Festival ‘Mombowa Tumpe’, Sandiaga Uno Ingatkan Jaga Kelestarian Burung Maleo

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno menggunakan pakaian adat Saluan saat mengikuti prosesi pengantaran telur maleo dari rumah adat Batui ke kapal pengangkut menuju Keraton Banggai di Kabupaten Banggai Laut, pada Sabtu 2 Desember 2023. (SANGALU)

Berita Keren | Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno mengharapkan pemerintah daerah dan masyarakat bisa mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk menciptakan lapangan kerja.

Selain itu, Ia juga mengingatkan agar menjaga satwa endemik burung maleo dari kepunahan.

Bacaan Lainnya

“Pariwisata dan ekonomi kreatif adalah dua sektor yang berhasil menciptakan 6 kali lipat jumlah lapangan kerja dibanding sektor yang lain. Dengan pemberdayaan UMKM lebih dari 46 juta lapangan kerja yang telah dihasilkan dua sektor ini,” kata Sandiaga Uno saat menghadiri kegiatan Festival ‘Mombowa Tumpe’ di Batui, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah pada Sabtu, 2 Desember 2023.

Oleh karena itu, Sandiaga Uno berharap pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa menjadi tujuan utama pemerintah daerah dan masyarakat ke depan. Dengan begitu, maka angka pengangguran yang tinggi di Sulawesi Tengah bisa ditekan karena adanya lapangan pekerjaan dari sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.

Pada kesempatan itu, Sandiaga Uno juga mengapresiasi pemerintah dan masyarakat yang masih melestarikan ritual adat ‘Mombowa Tumpe’ di Kabupaten Banggai, Banggai Kepulauan dan Banggai Laut.

“Hari ini saya sangat mengapresiasi pemerintah dan masyarakat Banggai, Bangkep dan Balut atas pelestarian ritual adat tumpe ini. Ini adalah semangat melestarikan budaya, kami sangat memberikan apresiasi bahwa tiga kabupaten bersaudara ini telah dianugerahi Tuhan dengan keindahan alam dan budaya yang sangat luhur,” ungkapnya.

Sejalan dengan ritual adat ‘Mombowa Tumpe’, Sandiaga Uno juga mengingatkan masyarakat dan pemerintah daerah agar dapat menjaga kelestarian burung maleo yang saat ini juga terancam punah.

Sandiaga Uno juga mengatakan bahwa ritual adat Mombowa Tumpe ini membawa dua pesan penting, yakni melestarikan budaya dan konservasi burung maleo sebagai satwa endemik. Menurutnya, sama dengan menjaga kelestarian adat, burung maleo juga perlu diperhatikan dengan upaya konservasi serius agar tidak punah.

“Harus ada upaya pelestarian dan konservasi juga untuk burung maleo yang sudah terancam punah. Dengan begitu, ritual adat ini terus bisa berjalan bersamaan dengan pelestarian burung maleo yang menjadi satwa endemik Sulawesi, khususnya Sulawesi Tengah,” kata Sandiaga Uno.

Sandiaga juga mengungkapkan bahwa burung maleo merupakan salah satu burung unik di dunia. Sebab, menurutnya hanya burung maleo di dunia ini yang begitu menetas langsung bisa terbang atau beradaptasi dengan alam liar.

“Festival atau ritual adat ‘Mombowa Tumpe’ ini, merupakan salah satu yang terbaik di Indonesia karena masuk dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023 untuk yang ke dua kalinya,” terangnya.***

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *