Berita Keren – Ada enam atlet karate Sulawesi Tengah yang akan tampil di pentas olahraga multicabang Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua 2021 ini. Sesuai jadwal cabang karate akan dimulai pada Senin, 11 Oktober – Kamis, 14 Oktober 2021 bertempat di gedung politeknik penerbangan.
Tim Karate Sulawesi Tengah pada hari Jumat, 8 Oktober 2021 tiba di kota Jayapura. Cabang ini menjadi salah satu cabang olahraga (cabor) unggulan untuk meraih medali di PON XX 2021.
Sejauh ini di gelaran PON, cabang karate sering mempersembahkan medali untuk kontingen Sulawesi Tengah. Pada PON XIX Jawa Barat 2016, Tim Karate yang dilatih oleh Christo Mondolu saat itu meraih 1 medali perak dan 2 medali perunggu.
Pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2021, ada enam karateka yang bakal tampil di pesta olaharaga terbesar antar provinsi itu.
Keenam atlet itu terdiri dari dua karateka putra, yakni Yojo Moh. Qasim (Kumite -84 Kg Putra), Fauzan M. Hasibuan (Kumite +84 kg Putra), dan empat karateka putri, yakni Yuningsih Christiani Masoara (Kata Perorangan Putri), Fania Dwi Maharani (Kumite -55 Kg Putra), Tri Fachrianti (Kumite -61 Kg Putri) dan Nikita Syahrin Magfirah (Kumite +68 Kg Putri).
Berikut adalah profil enam atlet karate Sulawesi Tengah yang akan berlaga pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020.
- Yojo Moh. Qosim
Pria Kelahiran 11 November 1994 ini adalah atlet peraih dua medali perunggu PON Jawa Barat. Medali itu di sabet dari kelas kumite -75 kg putra dan kumite beregu putra . Di PON Papua kali ini, Acing begitu ia kerap di sapa naik kelas dan akan bertanding di kelas kumite -84 Kg.
Prestasi bungsu dari tiga bersaudara ini pada tingkat nasional cukup banyak. Tercatat pernah masuk jajaran atlet pelatnas saat itu untuk persiapan Asian Games. Pemanggilan Qasim tersebut berdasarkan prestasi yang ditunjukkan selama mengikuti iven nasional selama 2016 dan 2017.
YM Qasim masuk radar pemantauan PB Forki setelah pada PON Bandung meraih medali perunggu, medali emas Piala Panglima 2016, medali Emas Pomnas 2017 dan peringkat kedua kejuaraan antar master PB Forki. Sedang di ajang Internasional Qasim pernah menyabet medali emas Thailand Open 2016, perunggu Pekan Olahraga Mahasiswa Asean.
- Fauzan M. Hasibuan
Ajang PON Papua kali ini adalah penampilan PON kedua bagi atlet yang memiliki tinggi 181 cm itu. Di PON jawa barat, Fauzan kala itu tampil memperkuat kontingen karate sulawesi tengah berhasil mempersembahkan medali perunggu dikelas kumite beregu putra bersama kompatriotnya Alan Nuari, Rafik Setiawan, YM Qasim. Sedang dikelas perorangan ia belum berhasil menyumbangkan medali.
Pada ajang pekan olahraga provinsi yang dilaksanakan tahun 2019 di Kabupaten Parigi Moutong, Fauzan tampil garang mengalahkan lawan-lawan dikelasnya. Ia tampil menyabet medali emas di Porprov itu.
- Yuningsih Christiana Masoara
Keikutsertaan wanita kelahiran Poso, 10 Juli 1994 ini diajang PON XX Papua adalah gelaran kedua kalinya di ikuti. Bersama YM Qasim dan Fauzan pada PON XIX Jawa Barat, karateka yang akrab di sapa Ningsih ini juga ikut ambil bagian memperkuat
tim karate sulteng. Namun saat itu ia belum memberi persembahan medali untuk Sulteng.
Keberhasilannya bisa mewakili Sulteng ke PON XX Papua setelah sukses menyabet tiket di Pra PON 2019. Ia Bersaing dengan perwakilan 34 Provinsi di Indonesia, dan saat itu hanya ada 8 tiket yang diperebutkan menuju PON XX Papua.
- Fania Dwi Maharani
Atlet yang satu ini lahir di Palu, 16 September 1994 adalah peraih medali perunggu pada pra-kualifikasi pekan olahraga nasional (pra pon) di Jakarta Tahun 2019.
Banyak prestasi telah ia torehkan baik ditingkat daerah hingga nasional, sejak menempuh pendidikan Sekolah Dasar (SD), SMP, SMA hingga Perguruan Tinggi. Ia tidak hanya juara Kumite, namun juga pernah juara Kata (Jurus/Seni) ketika duduk di bangku sekolah.
Istri dari Yojo Moh. Qasim ini tidak terkalahkan di ajang Porprov. Tercatat dua kali keikutsertaannya dalam pekan olahraga provinsi di Kabupaten Poso tahun 2014 dan pekan olahraga provinsi di Kabupaten Parigi tahun 2019 ia selalu menyabet medali emas.
Pada PON kali ini ia bertekad akan mempersembahkan medali untuk kontingen Sulawesi Tengah.
- Tri Fachrianti
Tri adalah atlet dengan usia yang paling muda di tim karate sulteng yang akan mengikuti PON XX Papua. Tri Fachrianti lahir di Palu, 22 November 2002.
Pada prapon Jakarta tahun 2019 yang lalu, Tri mendapat tiket lolos PON XX Papua, saat itu ia meraih peringkat ke 6.
Karateka asal perguruan Inkado ini adalah salah satu atlet yang prestasinya cukup menonjol. Tercatat, di usia 17 tahun ia menyabet medali emas pada Pekan Olahraga Provinsi di Parigi Moutong tahun 2019. Saat itu ia mampu mengalahkan karateka-karateka senior yang juga ikut tampil.
Dua tahun beruntun, Tri yang merupakan siswa di SMANOR Palu ini mampu mengukir prestasi nasional berkat tangan dingin sang pelatih Yojo Moh. Taufan, Pada Kejuaraan Nasional PPLP (Pusat Pembinaan Latihan Pelajar) dan SMANOR (SMA Negeri Olahraga) Tahun 2018 dan 2019, ia berhasil meraih medali perak pada kejurnas itu.
- Nikita S. Magfirah
Tata begitu ia kerap dipanggil adalah sulung dari dua bersaudara yang lahir di Ponorogo, 30 Desember 1999.
Banyak prestasi yang ia torehkan digelaran Kejurda tingkat provinsi, sejak sekolah SD hingga saat ini masih berstatus mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tadulako.
Ia pernah meraih medali perak kejurnas piala Panglima TNI di Jakarta tahun 2016, medali perak kejurnas pplp tingkat nasional di Gorontalo tahun 2016 dan Medali Perak pada Kejurnas Piala Mendagri di Palu tahun 2018.