FKUB: Jangan Mainkan Isu Agama di Pemilu 2024

Ketua Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet. (Foto : MAL)

Berita Keren | Palu – Ketua Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia, Ida Pangelingsir Agung Putra Suhet mengimbau kepada pemeluk agama, jangan memainkan isu-isu agama dalam menghadapi perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

“Kita mesti menghindari atau memanfaatkan agama untuk tujuan-tujuan politik.Sehingga FKUB meminta semua pihak untuk tidak mempolitisir isu-isu agama didalam perhelatan tahun politik,” kata Ketua Asosiasi Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Indonesia Ida Pangelingsir Agung Putra Sukahet usai membuka Rakernas FKUB di Hotel Sutan Raja di Palu, Kamis (1/12) malam.

Bacaan Lainnya

Ia mengatakan, sebab isu-isu agama itu kalau digoreng, sangat sensitif dan kontradiksi dengan tujuan bangsa Indonesia.

Olehnya itu dirinya sependapat isu-isu agama tidak dimainkan dalam perhelatan politik lima tahunan tersebut. Ini juga mungkin menjadi salah satu rekomendasi Rakernas FKUB nantinya.

“Perbedaan dan perhelatan politik hal biasa, sebab negara membutuhkan insan-insan politik,” ucapnya

Lebih lanjut kata dia, hasil Rakernas ini nantinya mempertajam kiat-kiat memelihara, meningkatkan, membumikan semangat kerukunan di Indonesia.

“Supaya tokoh-tokoh FKUB seluruh Indonesia lebih bersemangat dan tidak terlalu banyak gap (celah) penganggaran FKUB daerah-daerah lainnya,” ujarnya.

Untuk itu menurutnya, permohonan mereka, peningkatan status dasar hukum FKUB itu sendiri segera direalisasikan dari Peraturan Bersama menjadi Perpres atau Kepres.

“Dengan catatan, dalam penyusunan draft Perpres atau Kepres tersebut FKUB turut dilibatkan, sedikit dan banyaknya lebih mengenal dan mengetahui sejak lahirnya,” ujarnya mengakhiri.

Di tempat sama Ketua FKUB Sulteng Prof. Zainal Abidin, dalam Rakernas ini berharap politik identitas itu tidak lagi muncul ke permukaan.

“Isu-isu agama di tahun politik begitu rawan dan menganggu keutuhan dan kerukunan umat beragama,” katanya.

Sebab kata dia, dengan politik identitas masing-masing menonjolkan identitasnya. Padahal identitas itu milik setiap orang

Olehnya jelas dia, mereka berupaya seluruh FKUB di Indonesia menghindari politik identitas. Yang dibutuhkan politik integral, bagaimana mempersatukan politik memiliki program kerja, mensejahterakan dan mendamaikan seluruh masyarakat. (IKR/Mal)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *