Kuswanto, Guru Penggerak dari Sigi yang Ditawari Presiden Jokowi Jadi Kepala Sekolah

Seorang Guru Penggerak bernama Kuswanto menjadi perwakilan saat mengikuti puncak peringatan Hari Guru Nasional 2023 di Jakarta.

Berita Keren | Guru asal Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, bernama Kuswanto, mendadak viral di media sosial usai diwawancara Presiden Joko Widodo.

Kuswanto dan Presiden Joko Widodo sepanggung di momen peringatan Hari Guru Nasional di Jakarta beberapa waktu lalu.

Bacaan Lainnya

Guru SDN Kayumpia, Dusun Kayumpia, Kecamatan Kinovaro, itu sudah mengabdikan diri selama 30 tahun.

Kendati bertugas di Kabupaten Sigi, pria 52 tahun itu sebenarnya kelahiran Kabupaten Pangandaran, Provinsi Jawa Barat. Bungsu dari 8 bersaudara itu pertama kali menginjakkan kaki di Sulawesi Tengah pada tahun 1982.

Dia diboyong orangtuanya ke Kecamatan Moutong yang saat itu masih masuk daerah administrasi Kabupaten Donggala. Sesampainya di Kecamatan Moutong, ia mulai beradaptasi dengan warga sekitar dan ikut bersekolah di SD Wanamukti II hingga tamat. Kemudian, dia kembali melanjutkan pendidikan di SMPN Taopa dan SPGN Palu.

Setelah lulus di SPGN Palu, Kuswanto memutuskan untuk pulang kampung dan menjadi honorer dari tahun 1990-1993.

Meski lahir dari anak petani, Kuswanto tetap bersemangat dalam menjalani kesehariannya meskipun saat itu dia masih merasakan dibayar dengan gaji Rp 5 ribu per bulan.

Bertahun-tahun menjadi honorer, kesabaran Kuswanto terbayarkan saat dinyatakan lolos menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada April 1993 dan kemudian terangkat PNS di tahun 1995.

Menurut Kuswanto, menjadi guru adalah cita-citanya sejak masih duduk di bangku SD. Karena saat SD, guru di tempatnya masih kurang, sedangkan murid-muridnya cukup banyak.

“Jadi saya saat kelas 6 SD, diminta kepala sekolah mengisi mata pelajaran di kelas 3,” ucapnya kepada TribunPalu, Senin (27/11/2023).

Ayah anak satu ini mengajar di pedalaman atau disebut daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) tepatnya di Guru SDN Kayumpia, Dusun Kayumpia, Kecamatan Kinovaro, Kabupaten Sigi. Kuswanto juga merupakan alumni Guru Penggerak angkatan ke-7.

Ditanya soal tawaran Presiden menjadi Kepala Sekolah (Kepsek), Kuswanto mengaku lebih nyaman menjadi guru.

“Kebetulan lebih nyaman jadi guru, kan saya pensiun tinggal 7 tahun lagi, yang penting ikhlas mengabdi untuk anak-anak bangsa,” ujarnya.

Sedangkan, hadiah dari Presiden berupa satu unit sepeda telah dikirim dari Istana ke SD Negeri Kayumbia.

Kuswanto menambahkan, nantinya sepeda itu akan disimpan di SD Negeri Kayumbia dan dijadikan sebagai transportasi sekolah.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *