Berita Keren | Parigi – Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai NasDem Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sulawesi Tengah, menggelar Rapat Koordinasi Daerah Khusus (Rakordasus), dan Pendidikan Politik (Dikpol) 2021, sebagai bagian dari konsolidasi memenangkan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
“Kegiatan ini akan dilaksanakan selama dua hari, mulai tanggal 21-22 Desember 2021,” Ucap Ketua Pelaksana, Sutoyo saat menyampaikan laporannya, Selasa (21/12/2021).
Ketua Fraksi Partai NasDem DPRD Parimo ini mengatakan, kegiatan tersebut diikuti sebanyak 120 peserta, yang mewakili masing-maisng Dewan Pimpinan Cabang se Kabupaten Parimo.
Dua agenda khusus yang akan dihadapi di 2024, yakni Pemilihan Umum (Pemilu), serta Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada). Hal itu yang membuat pihaknya mengusung tema struktur kuat, menang 2024.
“Kita sengaja mengangkat tema itu, karena ketika struktur kita kuat, maka kita akan menang di tahun 2024,” tegasnya.
Ia menyebut, dalam catatan Pemilu 2019, Partai NasDem menjadi pemenang dengan perolehan lima kursi di DPRD Parimo. Bahkan, dipercayai oleh rakyat untuk memegang kursi pimpinan DPRD pada periode ini.
Dari pencapaian hari ini katanya akan kembali diraih kembali dengan kemenangan besar di Pemilu 2024, dengan perolehan delapan kursi.
“Untuk itu dalam kegiatan ini, mari kita ikuti dengan serius. Sebab, bukan hanya sebatas rapat koordinasi saja, tetapi ada pendidikan politik di dalamnya,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Sulawesi Tengah, Atta Mahmud dalam sambutannya mengatakan, dalam kontestasi politik, Parigi Moutong merupakan wilayah paling istimewah di Sulawesi Tengah.
Menurut Atha yang juga Tenaga Ahli Gubernur Sulawesi Tengah ini, Wakil Ketua Umum DPP Partai NasDem H. Ahmad Ali juga meraih suara terbanyak di Parimo, untuk anggota DPR RI.
“Partai NasDem saya kira perlu berterima kasih ke Kabupaten Parigi Moutong atas itu, karena kemenangan di Pemilu 2019,” ucapnya.
Partai politik kata dia, memiliki tanggung jawab terhadap kesejahteraan masyarakat Parimo, meskipun belum menjadi penguasa dieksekutif.
“Parimo dulu dikenal sebagai lumbung padi di Sulawesi Tengah, tetapi saya tidak tahu apa yang terjadi sehingga ada penurunan. Ini menjadi tantangan di Parimo, untuk mengembalikan kejayaannya dibidang pertanian,” pungkasnya. AAF