Pemprov Sulteng Genjot Tanam Padi IP400

Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Sulawesi Tengah Nelson Metubun, SP.

Berita Keren | Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah menggenjot penanaman padi melalui program Indeks Pertanaman (IP) 400, dalam rangka mewujudkan ketahanan dan swasembada pangan nasional.

Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura Sulawesi Tengah Nelson Metubun, mengemukakan program IP 400 menjadi satu pendekatan untuk meningkatkan produksi padi yang dihasilkan oleh petani di setiap lahan garapan.

“Lewat program ini kita dorong petani untuk meningkatkan produksi atau panen menjadi empat kali dalam setahun, dari biasanya hanya dua kali setahun,” kata Nelson, di sela – sela penyerahan bantuan alat mesin pertanian berupa jonder traktor dan combine harvester kepada petani se-Sulteng, mengutip sulteng.antaranews Selasa, (19/07/2022).

Gubernur Sulteng Rusdy Mastura didampingi Kadis TPH Provinsi Sulteng Nelson meninjau alat mesin pertanian yang diserahkan kepada petani, berlangsung di Kantor Gubernur Sulteng, di Palu, Selasa (19/7/2022) (ANTARA/Muhammad Hajiji)

Nelson menguraikan Pemerintah Pusat memberikan target kepada Pemprov Sulteng terkait dengan penanaman dan luas panen padi IP 400 seluas 10.000 hektare. Untuk mencapai target tersebut, Pemprov Sulteng telah menentukan lokasi/daerah pelaksanaan program IP400.

Daerah – daerah yang menjadi pelaksana program IP400 adalah Kabupaten Sigi, Parigi Moutong, Poso, Donggala dan Banggai.

“Termasuk Banggai bersaudara meliputi Banggai Kepulauan dan Banggai Laut,” kata dia.

“Maka kami targetkan penanaman dan luas panen mencapai 40.000 hektare dalam satu tahun,” ujarnya.

Selain itu, pihaknya juga memberikan bantuan alat mesin pertanian kepada daerah tersebut untuk percepatan implementasi program padi IP 400.

“Program ini untuk wilayah Sulteng sudah jalan, dan kami susul dengan bantuan-bantuan alat mesin pertanian,” sebutnya.

Hal itu karena salah satu masalah yang dihadapi oleh petani ialah mengenai teknis penggarapan lahan, sehingga sangat dibutuhkan Alsintan untuk memudahkan petani.

“Selain itu ada sentuhan teknologi dalam teknis penanaman dan varietas unggulan yang digunakan agar panen dapat dilakukan empat kali dalam satu tahun,” sebutnya.

Nelson juga menambahkan bahwa, pihaknya juga mengupayakan produktivitas panen padi di Sulteng berkisar di angka 5,1 sampai 5,5 ton gabah/hektare. Dari angka itu, dihasilkan 3 ton beras/hektare/panen, maka terdapat 120.000 ton beras/panen lewat program IP 400.

“Tentu kami juga menyuplai petani dengan pupuk. Tahun 2022 ini, kata dia, Kementerian Pertanian memberikan bantuan pupuk organik cair untuk 60.000 hektare lahan padi di Sulteng.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *