Pelaksanaan Festival Danau Lindu (FDL) Tahun 2023 merupakan ajang pembangunan kepariwisataan, mendorong ekonomi kerakyatan, media promosi potensi wilayah alam, adat dan seni budaya hingga produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) diwilayah Kabupaten Sigi.
Event FDL ini bakal menjadi kegiatan tahunan pemerintah daerah Sigi untuk menarik minat wisatawan lokal hingga mancanegara dalam berkunjung didaerah yang memiliki danau terbesar kedua di Sulawesi Tengah setelah Danau Poso.
Kegiatan tersebut, ditandai dengan penyembelihan hewan kerbau oleh Lembaga Adat setempat, tepatnya pada Kamis pagi, tanggal 23 November 2023, di tepian Danau Lindu, Desa Tomado, Kecamatan Lindu, Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng).
Malam harinya, masyarakat yang hadir menjadi saksi gemerlapnya pembukaan Festival Danau Lindu (FDL) yang telah lama dinantikan warga Sigi.
Diketahui, FDL terakhir kali diadakan pada tahun 2013. Kurun waktu 10 tahun lamanya warga Lindu dan masyarakat Sigi pada umumnya, menanti pelaksanaan festival yang mengusung tema “Warisan Alam dan Warisan Budaya menjadi Warisan Dunia”.
Ketua Panitia FDL 2023, Andi Ilham, menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang turut serta dalam menyukseskan FDL kali ini. Berbagai pertunjukan digelar dalam pembukaan FDL kali ini, mulai dari pertunjukan seni, budaya tradisional, musik etnik dan modern, hingga karnaval turut memeriahkan acara pembukaan.
Tak hanya sampai disitu, festival ini juga menawarkan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar, seperti pasar rakyat, layanan kesehatan, pelayanan kependudukan dan pencatatan sipil serta layanan perizinan dan non perizinan.
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Farid Rifai Yotolembah mewakili Gubernur Sulawesi Tengah berharap, bahwa FDL kali ini dapat menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan yang berkunjung ke Kabupaten Sigi.
Sementara itu, Bupati Sigi, Mohamad Irwan, yang membuka acara pada saat itu menyampaikan terima kasih kepada seluruh elemen terkait yang turut serta dalam memeriahkan pembukaan hingga penutupan FDL 2023.
“Dengan dilaksanakannya kembali Festival Danau Lindu tahun 2023, saya berharap untuk tetap menjaga kelestarian alam Taman Nasional Lore Lindu yang kita cintai,“ ajak Bupati.
Dijelaskan Bupati Irwan, Pemerintah Kabupaten Sigi telah menerbitkan Perda Nomor 4 Tahun 2019 tentang Sigi Hijau sebagai bentuk komitmen dalam mengedepankan pembangunan yang tetap mempertimbangkan prinsip keberlanjutan lingkungan, dimana lingkungan hidup merupakan kesatuan ruang tempat manusia dan unsur-unsur pendukung kehidupan manusia berperilaku dan saling mempengaruhi.
“Pemda juga mengucapkan terima kasih atas bantuan Taman Nasional Lore Lindu, Sigi masuk dalam kawasan lindung dengan bantuan masyarakat Lindu yang menjaga kawasan ini untuk tetap terjaga bebas dari penebangan hutan liar dan penambangan,” ucap Bupati Irwan.
“FDL memiliki potensi untuk mengangkat budaya daerah sekaligus untuk mengenalkan pariwisata daerah ke masyarakat luas yang pada akhirnya akan berdampak terhadap pemulihan ekonomi dan pemulihan pariwisata daerah. Event pariwisata ini juga diharapkan sebagai awal bangkitnya pariwisata, khususnya di Kabupaten Sigi setelah berapa tahun terakhir terpuruk akibat bencana alam maupun pandemi”. terangnya.
Bupati mengungkapkan, kedepannya akan membangun spot-spot menarik di kawasan Danau Lindu agar lebih menarik pengunjung lokal maupun luar daerah.
Sebagai tambahan, objek wisata Danau Lindu memang menawarkan beberapa spot destinasi kepada wisatawan diantaranya, keindahan dan keunikan danau yang terletak di pegunungan, budaya dan adat istiadat, cagar budaya serta potensi hutan.
Selain itu, terdapat juga Makam Maradindo atau Raja Lindu, yang masuk dalam daftar situs 1000 Megalit. Makam tersebut menurut cerita warga sekitar, saat ini memiliki panjang 9 meter yang diyakini setiap tahunnya makam tersebut akan terus memanjang. (SRM)