BK | Malang – Beredar kabar korban kerusuhan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan Malang lebih dari 100 orang, Minggu 2 Oktober 2022 dinihari.
Kerusuhan ini dipicu usai Arema FC takluk dari rival abadinya Persebaya Surabaya pada laga yang bertajuk Derby Jawa Timur.
Dilansir suaramerdeka.com dari Instagram Stories @ngapakfotball dikabarkan, korban meninggal dunia lebih dari 100 orang.
Unggahan tersebut juga menampilkan sebuah rekaman percakapan yang diduga salah satu suporter Arema FC saat sedang berada di sebuah rumah sakit.
“Data ini sudah 110 orang yang berada di rumah sakit wava (RS Wava Husada) Kepanjen Malang,” bunyi rekaman suara di Instagram Stories @ngapakfotball.
“Iki (Ini) masih belum termasuk yang di rumah sakit Kanjuruhan (RSUD Kanjuruhan Kepanjen Malang),” tambahnya.
Dari informasi yang beredar, dua polisi juga menjadi korban dari kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang.
Namun, hingga saat ini belum bisa dikonfirmasi jumlah pasti yang menjadi korban dari kerusuhan suporter Arema di Stadion Kanjuruhan Malang.
Selain menelan ratusan korban jiwa, kerusuhan di Kanjuruhan juga mengakibatkan dua mobil polisi rusak dan hangus terbakar.
Sejumlah fasilitas dalam stadion juga mengalami rusak parah pasca ribuan Aremania memasuki dalam lapangan.
Mobil Rantis yang ditumpangi pemain Persebaya Surabaya juga tak luput jadi sasaran amuk dari Suporter Arema.
Video yang berdurasi 11 detik mobil yang ditumpangi pemain Persebaya Surabaya itu dilempari batu, saat hendak keluar dari Stadion Kanjuruhan Kabupaten Malang.
Manajemen Persebaya Surabaya memastikan semua punggawa Bajul Ijo telah di dilakukan evaluasi.
“Tim telah keluar dari area stadion dan langsung menuju titik evakuasi agar bisa segera kembali ke Surabaya dan beristirahat,” tulis akun Twitter Official Persebaya Surabaya @persebayaupdate. (Jang)