Berita Keren | Anggota DPD / MPR RI daerah pemilihan Sulawesi Tengah Abdul Rachman Thaha menggelar sosialisasi empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika, Sabtu, 15 Juni 2024.
Kegiatan digelar bersama Ikatan Pemuda dan Mahasiswa Banggai Laut (IPMBL), bertempat di Asrama mahasiswa Banggai Laut Kel. Tondo, Kec. Mantikulore, Kota Palu, Sulawesi Tengah.
ART kerap ia disapa berpesan, agar mahasiswa dan pemuda Banggai Laut khususnya yang berada di kota terus menjaga kerukunan. Sebab kerukunan adalah modal awal dari persatuan bangsa.
“Sebagai sesama warga negara, kita harus terus menjaga kerukunan. Kerukunan warga akan melahirkan persatuan bangsa,” katanya.
Menurut Doktor jebolan Universitas Muslim Indonesia Makassar itu, kerukunan warga sangat dibutuhkan agar dapat terhindar dari konflik yang bisa membuat perpecahan. Terlebih, Indonesia memiliki beragam suku, bahasa dan budaya.
“Kita memiliki berbagai suku, bahasa dan budaya. Salah satunya suku kaili dengan bahasa yang beragam. Bahasa Kaili sendiri tidak hanya Rai, tapi ada Ledo, Tara dan lain-lain. Keberagaman ini bukan untuk terpecah-belah, tapi untuk bersatu membangun negeri, kita harus jaga dan mahasiswa Banggai Laut menjadi garda terdepan untuk itu,” jelasnya.
ART mengungkapkan bahwa sosialisasi empat pilar merupakan tugas anggota MPR agar masyarakat Indonesia memahami bahwa negara kesatuan Republik Indonesia harus terus dijaga agar tetap solid dan semakin kuat.
“Sosialisasi Empat Pilar menjadi sangat penting untuk terus digelar dan disampaikan kepada masyarakat untuk menjadi dasar kita dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap mantan politisi Partai Persatuan Pembangunan itu.
Dengan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika katanya, maka seluruh upaya-upaya memecah belah bangsa ini bisa dipersatukan kembali.
”Dari empat pilar itu adalah Pancasila. Ini adalah ideologi bangsa, falsafah hidup, dan dasar negara, yang digali Bung Karno dari kebudayaan dan kearifan lokal bangsa Indonesia, pertama kali dicetuskan Bung Karno dalam pidato 1 Juni 1945. Artinya, Pancasila itu memang bersumber atau berasal dari rakyat Indonesia sendiri,” ujar ART.
Dia menambahkan, Pancasila harus menjadi nilai dan semangat untuk seluruh rakyat Indonesia memajukan negeri sehingga tidak ada lagi membedakan suku, ras, agama maupun kepentingan antargolongan. Untuk mengurangi gesekan tersebut maka sosialisasi empat pilar menjadi penting untuk menghilangkan perpecahan dan memperkuat kembali kebangsaan.
”Kita beruntung punya Pancasila, Pancasila ini dengan perjuangan seluruh pihak, kemudian menjadikan Indonesia tetap teguh, tegak, tetap eksis, dan tidak terpecah,” pungkasnya (rdr)