Ampibi Parigi Moutong Dukung Kementan Pusatkan Kegiatan HPS di Kabupaten Sigi, Ini Alasannya

(Foto : Fb Prokopim Kab Sigi)

Berita Keren | Aksi Masyarakat Peduli Birokrasi (Ampibi) Parigi Moutong (Parimo) mendukung Kementerian Pertanian (Kementan) untuk pusatkan kegiatan Hari Pangan Sedunia (HPS) Tahun 2022 di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah.

Bacaan Lainnya

Pernyataan dukungan itu disampaikan Achlan Latandu, S.Pd seusai menggelar rapat pertemuan dengan pengurus Ampibi Parimo, Kamis, 1 September 2022.

“Sebagai warga masyarakat Sulawesi Tengah kita memberi dukungan penuh untuk Kabupaten Sigi dan berkewajiban untuk menyukseskan kegiatan HPS di sana,” tutur Achlan.

Dia pun membeberkan sejumlah alasan sehingga secara kelembagaan, LSM yang di pimpinnya itu tidak mendukung Parigi Moutong sebagai tuan rumah pusat kegiatan HPS tahun ini.

Selain faktor anggaran, Achlan mengungkapkan, lokasi yang direncanakan Pemda Parimo sebagai pusat kegiatan HPS yakni Pantai Mosing, menurutnya, lokasi itu sedang bergulir kasusnya di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah.

“Kami menolak kegiatan HPS di Parimo selain mengambur-hamburkan anggaran, juga karena sikap Bupati yang ngotot membuat kegiatan itu di lokasi Pantai Mosing. Nah tempat itu, statusnya sedang dalam penyidikan oleh Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah,” ucap Mantan Sekretaris Inspektorat Daerah Kabupaten Parigi Moutong.

Lanjut Achlan, dalam pembangunan di areal Pantai Mosing, baik jalan maupun bangunan-bangunan lainnya diduga telah terjadi tindak pidana korupsi yang hingga kini belum tuntas.

“Terjadi perbuatan tipikor disana dan pidana lain. Mulai dari pembukaan jalan yang membabat mangrove, penggunaan dana desa masing-masing 500 juta perdesa untuk pembukaan jalan hingga banyaknya bangunan yang terbengkalai menggunakan APBD di lokasi tersebut yang diduga milik pribadi Bupati. Sehingga tidak pantas kalau kegiatan skala dunia digelar ditempat yang sedang bermasalah hukum,” ungkapnya.

Rencananya, Lsm Ampibi kata Achlan akan menghadap Gubernur Sulawesi Tengah, H. Rusdy Mastura untuk memberi dukungan agar HPS tidak digelar di Parimo, dan menyampaikan berbagai pertimbangan lain.

“Insya Allah kalau Gubernur berkenan menerima, kami juga akan sampaikan banyak aspirasi. Termasuk aspirasi honorer dan ASN yang curhat ke kami. Bahwa ke mosing itu menjadi kewajiban bagi mereka, untuk kesana mereka harus berhutang mencari pinjaman untuk kebutuhan makan selama bertugas disana,” ungkapnya.

Selain itu, Achlan pun mencontohkan kegiatan Sail Tomini 2015. Saat itu, Parigi Moutong menjadi daerah sentral kegiatan, namun hingga kini kondisi bangunan dan lokasi terbengkalai begitu saja.

“Kita ambil pengalaman kegiatan sail tomini. Setelah selesai gelaran, lokasi tidak dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Kegiatan HPS ini juga hanya menghambur-hamburkan uang. Apalagi lokasi itu sedang bermasalah. Lebih baik dana dipergunakan untuk pembangunan dalam kota,” pungkasnya. (Jang)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *